Untuk menghafal Al Qur’an bisa dari
penglihatan, pendengaran, pikiran, dan juga hati. Meski belum bisa membaca,
jika kita sering memperdengarkan murotal/pembacaan Al Qur’an seperti dari
Syeikh Mishary (tidak terlalu lambat) atau yang lebih cepat seperti Syeikh
Sudaisy, niscaya anak kita bisa menghafal Al Qur’an dengan cepat. Bisa jadi
kita tak perlu mengajarkan tahsin lagi, sebab mereka hafal makhraj beserta
tajwidnya (cara pengucapan dan panjang pendeknya).
Di setiap roka’at sholat, usahakan agar
1 ayat Al Qur’an dihafal sehingga akhirnya hafal Al Qur’an secara keseluruhan.
Menurut Dr Kamil, mereka menyediakan 3
jenis hadiah untuk anak-anak mereka jika bisa menghafal Al Qur’an. Hadiah tsb
adalah dari yang biasa saja, agak menarik, dan sangat menarik hati anak-anak
tsb. Hadiah tsb ditaruh di tempat yang tinggi, namun terlihat oleh anak-anak
tsb sehingga mereka terpacu untuk mendapatkannya. Untuk anak-anak, target
memang harus jelas dan terlihat. Alhamdulillah dengan cara itu, anak-anaknya
semua hafal Al Qur’an sebelum berusia 5 tahun sehingga dinobatkan sebagai Hafiz
Al Qur’an tercilik di dunia versi Lembaga Tahfidz Al Quran
Internasional di Jeddah, pimpinan Syaikh Dr Abdullah Bashfar, seorang qari’
ternama.
Berikut ini adalah foto-foto saat diselenggarakannya acara di Jakarta tanggal 16 Maret 2013. Keluarga Dr Kamil dan Ustadz Yusuf Mansur yang dikenal dengan gerakan menghafal Qur'an (hifdzul Qur'an) melalui Pesantren Tahfidz Daarul Qur'an
Tidak ada komentar:
Posting Komentar